Efektivitas pengelolaan pupuk organik, NPK, dan pupuk hayati pada budidaya bawang merah telah diteliti pada tanah Alluvial lahan bekas sawah, di Cirebon-Jawa Barat. Tujuannya untuk menetapkan dosis pupuk organik, pupuk NPK, dan pupuk hayati yang efektif untuk peningkatan hasil bawang merah, serta dapat menurunkan besaran emisi GRK (CO 2).
Penelitian ini menggunakan rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor yaitu: (1) Pupuk kandang sapi (S) terdiri dari 3 taraf: S0 = 0 ton/ha (0 kg/plot), S1 = 5 ton/ha (0,5 kg/plot), S2 = 10 ton/ha (1 kg/plot), 2) Pupuk urea (U), yang terdiri dari 3 taraf : U1 = 100 kg/ha (10 g/plot), U2 = 200 kg/ha (20 g/plot), U3 = 300 kg/ha (30 g/
bahan organik atau humus sangat baik untuk bawang merah. Tanah yang demikian akan buhan dan produksi bawang merah. Dosis pupuk majemuk NPK berpengaruh nyata tanpa pupuk organik) B Urea
Dosis pupuk yang digunakan yaitu 3 ml/ l air, diaplikasikan dengan interval waktu 2 minggu sekali pada umur 3 mst dan 5 mst. Hasil produksi tanaman bawang merah memiliki berat segar umbi 1.056,94 g/10,5 m 2 dan berat kering umbi 449,72 g/10,5 m 2.
ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Waktu Pencampuran Pupuk Hayati dengan 3iga Jenis Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonucum L) telah
wuLVd.
dosis pupuk urea untuk bawang merah