12 SUHARDI SRI SUNARTI SOSIOLOGI 3 UNTUK SMA/MA KELAS XII PROGRAM IPS i3 Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional OrganisasiDisorganisasi Organisasi, Disorganisasi, dan Reorganisasi . Contoh yang paling baru yang dapat Anda amati adalah munculnya pemekaran kabupaten dan propinsi di Indonesia yang berdampak pada perubahan struktur kelembagaan. 2 Penemuan-Penemuan Baru a Discovery Discovery atau penemuan merupakan persepsi manusia yang dianut secara 2 Sebutkan ciri-ciri masyarakat untuk disebut sebagai masyarakat modern! 3. Bagaimana menyikapi modernisasi yang berlangsung selama ini? 4. Apa yang dimaksud dengan disharmonisasi dalam perubahan sosial. budaya? 5. Apa yang dimaksud dengan reorganisasi? 6. Sebutkan dan jelaskan sistem kekerabatan dalam lembaga keluarga! 7. Jadiorganisasi dapat didefinisikan sebagai berikut : 1. Organisasi dalam arti badan yaitu kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Organisasi dalam arti bagan yaitu gambaran skematis tentang hubungan kerjasama dari orang-orang yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama. TagArchives: Kajian Struktur Organisasi dan Reorganisasi Manajemen. Analisa Pengembangan SDM. January 14, 2016 Comments Off on Analisa Pengembangan SDM. Di Yogyakarta. 03Des 21. Pelatihan dan Sertifikasi Ahli Muda K3 Konstruksi Blended by KEMNAKER RI. Di Yogyakarta. WPheJ. Disorganisasi menjadi istilah yang seringkali dijumpai dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Alasannya karena disorganisasi dapat didefinisikan sebagai keadaan yang kacau serta tanpa aturan, kemudian menjadi tercerai berai yang dikarenakan faktor adanya perubahan pada tipe lembaga sosial tertentu di masyarakat. Oleh karenanya disorganisasi merupakan salah satu konseukensi dari adanya dampak perubahan sosial di masyarakat, yaitu adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga sosial masyarakat yang memengaruhi sistem sosial, tatanan nilai, sikap-sikap sosial, dan pola perilaku yang dianut kelompok-kelompok dalam struktur masyarakat. DisorganisasiPengertian DisorganisasiPengertian Disorganisasi Menurut Para AhliJenis DisorganisasiNormlessnessCulture ConflictBreakdownFaktor Penyebab DisorganisasiSosial budayaPolitikEkonomiDampak DisorganisasiAdanya Ketidakaturan dalam Tatanan KehidupanEfektivitas yang BerkurangContoh DisorganisasiMasyarakat IndonesiaPendidikanSebarkan iniPosting terkait Disorganisasi merupakan salah satu contoh permasalahan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, cenderung pada ketimpangan-ketimpangan dari tatanan nilai dan norma sosial yang berlaku, menimbulkan keadaan yang tidak harmonis serta dapat mengancam integritas nasional. Oleh karenannya disorganisasi menggambarkan situasi dalam masyarakat yang mengarah kepada suasana yang tidak menentu atau tidak adanya kepastian dalam struktur hidup bersama, yang berpengaruh terhadap tatanan sosial dalam kehidupan. Pengertian Disorganisasi Disorganisasi adalah gejala pergeseran nilai-nilai sosial serta mulai pudarnya keterikatan tatanan sosial dari suatu lembaga sosial, yang mengakibatkan lunturnya nilai- nilai maupun norma-norma sosial, kemudian mengarah pada kekacauan atau perpecahan dalam kehidupan masyarakat. Disorganisasi sebagai gejala yang timbul akibat pertemuan kebudayaan yang beragam sehingga mengancam integrasi pada institusi sosial yang melembaga di masyarakat. Adapun pengertian disorganisasi menurut pendapat para ahli, sebagai berikut Idianto Muin Disorganisasi adalah kondisi yang menunjukkan adanya ketidakserasian yang cenderung mengarah pada kondisi yang menumbuhkan kekacauan atau perpecahan pada setiap bentuk bagian-bagian dari kesatuan dalam kehidupan masyarakat. Soerjono Soekanto Disorganisasi adalah proses yang menunjukan telah memudarnya atau menurunnya nilai-nilai dan norma- norma dalam tatanan strutur masyarakat, hal ini terjadinya dikarenakan telah adanya perubahan di dalam menjalani kehidupan. Elliot dan Merril Disorganisasi adalah proses peralihan dari pola perilaku ataupun kebudayaan lama yang sudah ditinggalkan, sementara pola perilaku ataupun kepercayaan yang baru belum terbentuk, yang kemudian mengakibatkan adanya ketegangan pada interaksi antar kelompok. Jenis Disorganisasi Disorganisasi dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut Normlessness Suatu keadaan yang tergolong pada disorganisasi yang menggambarkan ketidak adaan norma sebagai acuan bertindak karena norma lama dianggap sudah tidak relevan,dengan kehidupan sementara norma yang baru belum ada. Culture Conflict Suatu disorganisasi yang menggambarkan keberadaan norma atau aturan yang dijadikan acuan untuk bertindak, tetapi pada kenyataannya saling bertentangan dalam kehidupan masyarakat. Keadaan ini setidaknya menjadi salah satu makna fenomena sosial nyata yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, dimana sebagai dampak adanya perubahan-perubahan di dalam masyarakat yang menyangkut sistem maupun struktur sosial yang telah berubah. Breakdown Merupakan suatu kondisi dimana adanya pelanggaran dianggap sebagai sesuatu yang biasa di masyarakat,b ahkan dalam satu kondisi dianggap justru sebagai penghambat apabila masyarakat taat maupun mengikuti aturan yang berlaku Faktor Penyebab Disorganisasi Terjadinya disorganisasi dalam masyarakat disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain; Sosial budaya Faktor sosial dalam makna budaya meliputi, contoh nyatanya yaitu adanya ikatan primodialisme yang didasarkan pada kepentingan solidaritas etnis, ras, golongan, kelas dan budaya tertentu. Primodialisme yaitu perasaan ikatan yang sama dalam suatu kepentingan kelompok, yang ingin mengunggulkan kelompok mereka secara berlebihan,Serta memandang kelompok mereka paling unggul, sehingga dapat mengarah pada perpecahan. Politik Factor politik dalam hal ini dapat dilihat dari melemahnya hubungan yang terjalin antara kelompok, yang awalnya rukun dan damai bisa saja berubah menjadi konflik apabila disisipkan unsur politik di dalamnya. Misalnya adanya pandangan politik yang berbeda cenderung berujung pada konflik atau pertikaian, misal dalam pemilihan umum pemilu baik di tingkat nasional maupun daerah, adanya perbedaan pilihan dalam pemilu cenderung memunculkan kekacauan akibat konflik di masyarakat. Ekonomi Faktor ekonomi terlihat dari munculnya kesenjangan kelas serta status sosial dalam aspek ekonomi, yang kemudian dapat menyebabkan perpecahan yang mengarah pada disorganisasi, yang berupa ketidakharmonisan, terjadinya kekecauan atau keadaan yang tercerai berai. Sehingga adanya faktor-faktor tersebut adanya disorganisasi dapat terjadi jikalau dalam faktor sosial yang menyangkut hubungan sosial dalam masyarakat, melainkan didukung faktor lainnya seperti faktor ekonomi serta faktor politik yang berkembang. Dampak Disorganisasi Akibat yang menjadi dampak negatif adanya disorganisasi di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Antara lain; Adanya Ketidakaturan dalam Tatanan Kehidupan Adanya tindakan yang menunjukan ketidaknyamanan fisik terjadi karena disorganisasi dalam rumah atau ruang kerja. Kondisi ini tentu saja dapat menciptakan adanya barang-barang yang berserakan, tumpukan kertas, atau ruang yang tidak teratur dapat mengganggu pergerakan dan menciptakan risiko kecelakaan sebagai akibat tidak adanya kekompakan dalam bentuk kelompok sosial. Efektivitas yang Berkurang Dalam konteks organisasi sosial yang berkembang maka dapatlah dikatakan jikalau disorganisasi dapat menghambat pencapaian tujuan dan keberhasilan proyek. Hal ini terjadi karena adanya ketidakjelasan peran, kurangnya koordinasi, dan kurangnya struktur dapat mengganggu keefektifan tim kerja. Contoh Disorganisasi Disorganisasi yang terjadi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari dapat dilihat dari beberapa contoh berikut Masyarakat Indonesia Disorganisasi cenderung pada suatu kondisi masyarakat yang identik dengan kekacauan, keadaan yang tercerai berai atau terpecah. Fenomena ini sering dijumpai pada berbagai kejadian atau tindakan masyarakat dalam kehidupan sehari- hari pada banyak aspek kehidupan. Contoh disorganisasi adalah kondisi masyarakat pada masa pra pemilu presiden dan wakil presiden 2019. Seperti yang kita ketahui tentang fenomena pemilihan umum presiden dan wakil presiden 2019 yang diadakan pada 17 April 2019. Euforianya begitu terasa pada semua lapisan masyarakat, di berbagai ras, kelas, golongan tertentu yang beragam. Tidak hanya elit- elit politik yang berperan serta aktif dalam proses menuju pemilihan umum presiden dan wakil presiden 2019, atau yang berkepentingan politik saja, tapi masyarakat umum yang mungkin sebelumnya tidak ada background atau latar belakang politik yang kuat, ikut semarak dalam menyambut pemilihan umum presiden dan wakil presiden 2019. Proses ini berlangsung selama beberapa bulan menjelang pemilu 2019 di bulan April. Dengan 2 calon kandidat terpilih, yaitu pasangan calon presiden dan wakil presiden no urut 01, yaitu Bapak Joko Widodo dan Bapak KH. Mahfud Amin, kemudian pasangan calon presiden dan wakil presiden no urut 02, yaitu Bapak Prabowo dan Bapak Sandiaga Uno. Ketegangan pun mulai terjadi pada 2 kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden. Adanya aksi saling serang, saling menjelek- jelekkan, serta kekuatan politik menjatuhkan pihak lawan un tak terhindarkan. Selain itu, penyebaran berita hoaks untuk saling menjatuhkan memunculkan keresahan, kekacauan, dan keadaan masyarakat yang tercerai berai. Begitu pula dengan orang-orang yang awalnya tidak ada ketertarikan pada politik, tidak peduli dengan pemilu atau memilih golput, kinipun turut serta memberikan pilihannya. Ketegangan itu memang semakin terasa menjelang detik-detik pencoblosan. Namun, eskalasi politik rupanya semakin meroket setelah pemilu berlangsung. Fenomena ini tentunya memberikan dampak yang sangat kompleks bagi kehidupan individu ataupun hubungan antar individu. Dampak yang timbul adalah timbulnya pertentangan- pertentangan. Misalnya saja banyak orang keluar dari grup di media sosial karena perdebatan politik yang amat sengit di dalamnya. Contoh lainnya, hubungan keluarga yang menjadi dingin, bahkan retak disebabkan perbedaan pilihan calon presiden. Kemudian dampak yang nampak jelas adalah meningkatnya tingkat stres pada seseorang seiring dengan suhu politik yang juga semakin meningkat. Baik orang itu terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam perpolitikan. Dengan fenomena perpolitikan seperti ini, kondisi psikologis pun bisa berubah secara cepat. Sebuah kasus nyata yang juga dijumpai dalam kehidupan masyarakat, karena begitu panasnya pemilihan calon presiden dan wakil presiden kali ini, seorang warga yang biasa mengalami stres yang sangat signifikan hingga cenderung mengalami gangguan pada pendengaran yang bersifat permanen. Melihat gejala serta fenomena yang terjadi pada masyarakat Indonesia saat ini, Politik mempunyai dampak yang besar terhadap psikologi masyarakat serta juga dapat mengakibatkan gangguan fisik yang membahayakan. Pendidikan Disorganisasi juga terjadi dalam sistem pendidikan yang biasanya terjadi karena kurikulum yang tidak terstruktur, kurangnya pengorganisasian materi pembelajaran, atau ketidakjelasan dalam tugas dan tuntutan akademik. Sehingga lulusan yang diinginkan tidak tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Kesimpulan Dari penjelasan dapatlah dikatakan bahwa disorganisasi sosial adalah suatu proses berkelanjutan yang menunjukkan adanya tekanan-tekanan sosial serta ketegangan dari keseluruhan jaringan hubungan antara individu dengan nilai-nilai, sikap, pola kebudayaan serta kaidah masyarakat, yang terintegrasi dalam sistem sosial. Dimana terjadinya perubahan sosial pada kelembagaan-kelembagaan di masyarakat melahirkan ketidakharmonisan dalam tatanan sosial, sehingga ketimpangan-ketimpangan pun terjadi dalam kehidupan. Disorganisasi dapat menimbulkan lunturnya tatanan nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat. Oleh karenannya disorganisasi bisa terjadi apabila sampai pada proses yang merujuk pada pertentangan dalam hubungan di antara kelompok masyarakat. Disorganisasi dapat disebabkan oleh proses industrialisasi dan urbanisasi yang terjadi pada kehidupan masyarakat perkotaan. Pastinya dalam disorganisasi adalah gejala dengan konseukensi berupa munculnya nilai- nilai baru dalam organisasi sosial di masyarakat, dimana masyarakat tidak selalu berhasil melakukan penyesuaian dengan berbagai permasalahan sosial yang muncul pada tingkat individu maupun kelompok. Nah demikianlah serangkaian artikel yang telah dituliskan kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian disorganisasi menurut para ahli, jenis, penyebab, dampak dan contohnya di masyarakat Indonesia. Semoga melalui tulisan ini bisa memberikan wawasan dan menambah pengetahuan. – Terdapat berbagai teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah di mana orang-orang berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin, dan terkendali. Selain organisasi, terdapat beberapa istilah yaitu disorganisasi, dan secara umum adalah perkumpulan atau kumpulan sekelompok orang untuk bekerjasama, terkendali dan juga terpimpin untuk suatu tujuan tertentu. Sebuah organisasi biasanya memanfaatkan suatu sumber daya tertentu misalnya seperti lingkungan, cara atau sebuah metode, material, mesin, uang, dan beberapa sumber daya yang lainnya dalam mencapai tujuan organisasi yang telah terkumpul dalam sebuah organisasi sepakat untuk mencapai tujuan tertentu, dengan melalui sumber daya secara sistematis dan juga rasional yang terkendali serta adanya pemimpin organisasi yang akan memimpin operasional organisasi dengan secara OrganisasiOrganisasi akan terbentuk jika tedapat unsur sebagai berikut ini1. Manusia HumanFaktor artinya organisasi akan ada atau terbentuk, jika adanyaa unsur manusia yang saling bekerjasama, ada terdapat pemimpin dan juga ada yang atau tujuan artinya sebuah organisasi baru ada jika adanya tujuan yang ingin Pekerjaan menunjukkan bahwa sebuah organisasi baru ada jika terdapat pekerjaan yang akan dikerjakan serta adanya pembagian pekerjaan Teknologi artinya organisasi itu baru ada kalau terdapat unsur-unsur Tempat kedudukan, organisasi itu ada jika ada tempat Struktur Organisasi tersebut baru ada jika ada hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya, sehingga terciptalah Lingkungan Enviromental External Sosial System Organisasi baru ada jika adanya lingkungan yang saling mempengaruhi, misalkan adanya sistem kerja sama disorganisasi mungkin dapat dirumuskan sebagai suatu proses berpudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat karena perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga bisa terjadi karena adanya masalah-masalah sosial yang menyebabkan keretakan suatu hubungan yang tidak hanya mencakup hubungan sosial saja tetapi juga mencakup hal politik, ekonomi sosial, maupun budaya akibat melemahnya nilai-nilai Terjadinya DisorganisasiDalam suatu organisasi sering sekali terjadi berbagai masalah-masalah yang membuat organisasi tersebut terancam bubar. Berikut adalah faktor-faktor yang bisa membuat disorganisasi terjadi1. Faktor PolitikHubungan antar kelompok yang semula hidup rukun suatu saat bisa berubah menjadi penuh konflik ketika di dalamnya diberi muatan politik. Seperti halnya ketika pada saat terjadi pemilu, baik itu pemilu dalam memilih kepala desa maupun pemilu dalam memilih bupati, di masyarakat ini sering terjadi konflik baik antara individu dengan individu, maupun kelompok dengan kelompok yang disebabkan karena mereka memiliki pandangan berbeda mengenai calon yang mereka Faktor EkonomiPerbedaan antar kelompok bisa berubah menjadi permusuhan atau sikap antipati ketika perbedaan antara masing-masing kelompok itu sejajar dengan kesenjangan kelas ekonomi. Seperti halnya di masyarakat sering terjadi konflik disorganisasi sosial dikarenakan karena faktor ekonomi, bahkan disorganisasi sosial itu pun ada yang terjadi di satu keluarga antar anggota keluarganya sendiri hal itu terjadi karena faktor pembagian hak waris yang salah satu anggota keluarganya merasa pembagian hak warisnya tidak Faktor Sosial BudayaYang dimaksud faktor sosial budaya di sini terutama adanya ikatan primordialisme antara kelompok satu dengan kelompok yang lain atas dasar solidaritas etnis, ras, kelas, perbedaan juga bisa terjadi karena1. Terjadinya keretakan dalam organisasi-organisasi masyarakat. 2. Adanya pembagian kerja yang menyebabkan terjadinya pembatasan oleh bidang keahlian yang dikuasai. 3. Aktifitas yang menyebabkan perubahan terhadap hal-hal di sekitar lingkungan. 4. Pengangguran akibat adalah proses pembentukan norma/nilai baru agar terbentuk keserasian dalam tubuh organisasi yang telah mengalami perubahan.

sebutkan definisi dari organisasi disorganisasi dan reorganisasi